Mama’ koe Dalilah
Pada edisi perdana ini aku teringat
dengan suatu hadits riwayat Muslim yakni Pernah suatu ketika datang seorang
laki-laki kepada Rasulullah saw, ia bertanya kepada Rasulullah saw," Ya
Rasulullah, siapa dari manusia yang paling berhak aku utamakan? Rasulullah saw
bersabda "Ibumu". Laki-laki tersebut bertanya kembali, "kemudian
siapa lagi?" Rasulullah saw bersabda, "kemudian ibumu".
Laki-laki tersebut betanya kembali, "kemudian siapa lagi?" Rasulullah
bersabda, "kemudian ibumu". "Kemudian siapa lagi?"
Rasulullah bersabda, "kemudian ayahmu". Berlandaskan
hal tersebut kumulai kacamata ini dengan kisah seorang ibu yang super mulia
bagi koe.
Beliau
adalah seorang ibu yang mulia dan telah melahirkan 11 orang anak dari rahim
beliau. Dengan tulus ikhlas beliau
merawat dan mendidik semua anaknya, dan Allah maha berkehendak lagi maha
penyayang ia berikan investasi tak ternilai bagi ibunda tercinta kami sebagai bekal akhirat
kelak, anak ke 11 yang diberi nama RaihanulJannah
menghembuskan nafas terakhir dibulan ke 7 dalam kandungan pada tahun 2000.
Dalilah
itulah nama beliau, lebih sering dipanggil cing Lila’ oleh sanak saudara maupun para tetangga.
Subhanallah..kesan yang luar biasa dari sosok ibunda ini adalah “peacemaker” maksudnya adalah pendamai
kusebut demikian karena seringkali ada masalah didaerah kami ia sering
mendamaikan orang yang berselisih dan tak jarang banyak para ibu yang curhat
mengenai masalah pribadi maupun yang sifatnya umum. Tapi semoga dijauhkan sang
bunda dari “ghibah” ..Amiin. Dari
curhat tersebut cing Lila ia biasa disapa, selalu memberi solusi yang tepat
bagi ibu-ibu tersebut sehingga rasa percaya masyarakat sekitar tinggi
terhadapnya. Tak jarang ia diberi amanah memimpin pengajian para ibu, menjadi
pembuka acara jika ada lamaran, memimpin acara ulangtahun /tasyakuran, dll.
Selain itu
beliau sering juga menyaksikan sakratulmaut
dari orang-orang yang akan meninggal dunia.. ia biasa dipanggil jika ada orang
yang sudah sakit parah untuk diminta
mengaji atau membacakan doa-doa dengan maksud mengarahkan agar orang yang sakit
itu jikalau meninggal dalam keadaan khusnul khotimah dan menyebut kalimat “Lailahaillalloh”. Dan MasyaAllah seringsekali Allah
memperlihatkan sakratulmaut orang
yang akan meniggal kepada beliau.. sehingga begitu banyak ibroh yang kami dapat
dari kisah yang diceritakan kembali oleh mama’ kami Dalilah. Begitupun saat ayahanda tercinta, suami dari ibunda
kami yakni Umar Saili menjemput ajalnya ditahun 2011 lalu. Kembali Allah maha
kasih terhadap mama’ ia diberi kesampatan untuk mendampingi suami tercinta
disaat sakratulmaut.. Innalillahiwainna ilaihi rooji’un..
Kemuliaan
dan kebersihan hati mama’ koe juga tercermin dari ringannya tangan beliau dalam
memberi sesuatu kepada oranglain terlebih lagi kepada para cucu yang jumlahnya
sudah sampai kurang lebih 25 orang. Huffffff kecil kecil pula.. Jadi setiap
kali kerumah “nenek” itu sebutan bagi
para cucu di keluarga besar Alm.UmarSaili, selalu mereka di berikan uang oleh
neneknya.. Yach gimana lagi yach…orangtuanya
nolak tapi anaknya pingin banget and
neneknya juga rada’ maksa.. hehehe..ya sudahlah akhirnya diambil dengan senyum
bahagia dan mata berbinar oleh para cucu yang diberi uang oleh nenek yang
tampak masih berusia 40 th.. Mungkin asal orangtuanya tau diri aja kali yeee J ‘coz tekor juga tuh kantong neneknya..hehe. Tapi subhanalloh keberkahan selalu menyertai sang nenek tercinta.
Mimpi dan
harapan beliau sudah melebihi dari cukup, itu ungkapan yang tersirat dari
lisannya. Memiliki suami yang baik dan sabar dan dapat dijadikan sebagai guru
untuk beliau, walau kini sudah lebih dulu dipanggil sang Illahi. Anak-anak yang
soleh dan solehah katanya..amiin.. Cucu-cucu yang cerdas dan smoga salahsatunya
menjadi penghafal Qur’an atau ulama. Amiiin.. serta Alhamdulillah dapat menyembelih hewan kurban tiap tahunnya. Dan memang
belum lengkap rasanya mimpi dan harapan beliau di dunia selagi belum
melaksanakan ibadah haji ketanah suci, menziarahi makam nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya. Amiin.. Smoga hal yang belum tercapai,
Allah kabulkan dalam setiap doa-doa kami. Amiiin ya robbal ‘alamiin.
Doa kami:
“Rabbighfir lii waliwaa lidayya warhamhumaa
kamaa rabbayaanii shaghiiraa”
"Ya
Allah...ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, sayangilah mereka
sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil" Ya Allah izinkanlah ibunda tercinta kami
menziarahi makam nabi Muhammad SAW dan melaksanakan ibadah haji dalam keadaan
sehat wal’afiat dan kembali menjadi haji yang mabrur, bersihkan selalu hatinya,
rahmati kehidupannya, berikan rezeki yang halal, banyak dan berkah sebagaimana
doa yang dilantunkannyanya untuk kami. Panjangkan umurnya dalam keadaan taat
padaMu ya Allah. Sehatkan ia agar bisa selalu beribadah dalam keadaan khusu’
kepadaMu dan Masukkan kelak ia dalam syurgamu ya Allah..
Ya Allah..Indahkan ucapan kami kepadanya, Haluskan tabiat kami dihadapannya, Lembutkan hati kami untuknya, Jadikan kami orang yang sangat mencintainya karna Allah SWT..
Ya Allah..
Balaslah kebaikannya karena telah mendidik kami, Berikan pahala yang berlipatganda kepadanya karena telah memuliakan kami, Jagalah ia sebagaimana mereka memelihara kami pada masa kecil..
Ya Allah..
Jangan biarkan kami lupa untuk menyebut mereka sesudah shalat kami, pada saat malam ketika munajat berserah diri padaMu, saat derasnya air mata membasahi sajadah.. karna Rasulullah berkata saat itulah diijabahnya doa seorang hamba terlebih lagi doa anak yang sholeh…
Amiin..amiiin ya robbal’alamiin…

Tidak ada komentar:
Posting Komentar