Mesin Pencari

Sabtu, 29 September 2012

DIA DIMATA KOE, kak Sari



Riwayatnya seorang Sri Riwayati

                Sri Riwayati itulah nama lengkap dari seorang ibu cerdas beranak empat yang konon katanya nama itu diberikan bapak karena kelahirannya penuh dengan riwayat. Mulai dari ketika lahir tidak ada suara tangisan lalu kepalanya pernah nyangkut di ranjang dan mungkin masih banyak lagi riwayat yang belum aku ketahui.
                Sosok perempuan tangguh yang satu ini banyak menginspirasi kehidupanku. Ia adalah anak pertama dari sebelas bersaudara. Subhanalloh.. bagaimana tidak dikatakan tangguh, saat  masih kuliah ia harus membantu orangtua mengurus kedelapan adiknya baik secara moril maupun materil, misalnya saja dengan membantu mengerjakan pekerjaan rumah, mengajari adik-adiknya pelajaran sekolah, mencari uang dengan memberi les / privat agar ongkos kuliah tetap berjalan lancar. Dan hebatnya disisi lain ia pun tetap menjaga ruhiyah dengan mengikuti berbagai macam pengajian, aktif di organisasi serta berprestasi dalam akademiknya.
                Pada jenjang pendidikan SD hingga SPG (sederajat dengan SMA) ia  juga berprestasi dengan  selalu mendapat rangking tiga besar. Ya…sangat membanggakan orangtua dan memberi imbas harum nama keluarga. Sehingga adik-adiknyapun yang meneruskan sekolah di MTsN jika bilang anaknya Pak Umar maka dibilang “oooooooh adiknya Sari Sri Riwayati, yang selalu rangking satu” Huufffff berat rasanya beban ini…
                Kak Sari itu biasa kami memanggilnya dalam keluarga, merupakan seorang perempuan yang patut ditiru karena kegigihannya menuntut ilmu hingga kuliah disaat kedelapan adiknya juga butuh biaya pendidikan, ia tetap semangat dan optimis bisa menyelesaikan kuliah. Dengan azzam yang kuat, dukungan orangtua serta keridhoan Allah SWT membuat ia berhasil lewati masa-masa sulit tersebut.
                Sumbangsihnya terhadap diriku pun sangat besar, saat aku SD kak Sari sering memberi tambahan jajan kepadaku jika memperoleh bayaran les/privat dari orang yang ia ajari. Sering pula dikala malam ia mengajariku pelajaran sekolah,  bahkan terkadang yang mengambil rapotku di sekolah juga kak Sari.
                Alhamdulillah kini atas pernikahannya dengan k’Aryadih putra pertama dari 9 bersaudara mereka dikarunia 4 orang anak yang semuanya unik menurut koe. Ujian dalam hidupnyapun masih terus berlanjut mulai dari dilantiknya ia menjadi PNS dan harus meninggalkan putra pertamanya untuk mengikuti pelatihan, yang saat itu putranya baru berusia  1 bulan dan harus ditinggal selama 10 hari. Alhamdulillah orang-orang disekelilingnya sangat baik terhadapnya, hingga banyak bala bantuan saat ia tengah membutuhkan. Mungkin banyak lagi kisah ujian hidup beliau yang aku tidak dapat jabarkan disini. Rasa sigap dalam membantu keluarga terlebih lagi memiliki dua keluarga besar merupakan acungan jempol yang luar biasa yang dapat aku apresiasikan untuknya. Membantu adik-adiknya yang mau kuliah, yang mau nikah serta totalitas yang diberikan ketika merawat almarhum bapak Umar Saili ketika sakit. Subhanallah semoga Allah memberi keberkahan dalam setiap rezeki yang dimilikinya. Hal itupun Allah  buktikan dari kemudahan dan rezeki yang Allah berikan seperti terpilih menjadi PNS digelombang awal, dapat melanjutkan kuliah S1 ditengah kesibukannya mengurus tiga anak pada saat itu, diberi kemudahan dalam sertifikasi, dapat membiayai anak-anaknya sekolah bahkan anak sulungnya masuk ke sekolah favorit / unggulan.
                Dengan mendampingi suami yang sholeh mereka mengarungi bahtera hidup dengan sabar, ikhlas dalam kebersahajaan dan kesederhanaan. Meskipun gali lobang tutup lobang dilakukannya tapi selalu ada jalan untuk mengakhiri setiap permasalahan yang mereka hadapi.
                Kedekatan kak Sari dengan Mama’ khususnya mebuat aku iri, karena sangat sulit bagiku untuk bisa dekat dengan mama’. Dan aku sadar kedekatan yang tercipta antara mama’ dengan kak sari bukanlah hubungan yang terbina dengan instant melainkan telah terbina sekian lama sehingga mama’ pun merasa nyaman untuk berbagi cerita dengan kak sari. Ia pun selalu membina tali silaturrahiim walaupun via sms dan sekedar menanyakan kabar adik-adiknya. Subhanallah..satu hal lagi yang patut untuk ditiru dari kemuliaan seorang anak sulung yang hidupnya penuh dengan riwayat.
                Sepenggal firman Allah dalam QS. Al Baqarah ayat 83 ; ”…berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat…”
Dari firman Allah tersebut diatas ternyata yang dilakukan kak Sari dengan sering membantu keluarga ataupun berbuat baik terhadap kedua orangtua memang diperintahkan Allah secara tegas. Sehingga balasan yang Allah berikan kepadanya sesuai dengan yang apa yang dilakukannya.
                Doa  untuk Kak Sari yang menginspirasi hidupku:
Ya Allah.. Lindungilah keluarganya, sehatkanlah raganya dan angkatlah penyakit dalam dirinya.
Berikanlah rezeki yang halal, banyak dan berkah
Karuniakanlah anak-anak yang sholeh dan sholehah sebagai bekal di akhirat kelak
Permudahkanlah segala urusan dan niat baiknya
Dan terus berilah kesabaran dan keikhlasan untuknya..
Robbana atina fiddunya hasanah wafil akhioroti khasanah waqina ‘adzabannar..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar